Nama : Geeta
Putri Mayangsari
Kelas : 2KA32
Npm :
13111022
BIAYA
PRODUKSI
Produksi berlangsung
dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put). Masukan
merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan
kegiatan produksi.
Setiap pengusaha harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami
pengertiannya.
Biaya produksi adalah sejumlah
pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.
Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan
karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit
diidentifikasikan dan hitungannya.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai
berikut:
|
|
a.
|
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah
jadi
|
b
|
Bahan-bahan pembantu atau penolong
|
c
|
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga
direktur.
|
d
|
Penyusutan peralatan produksi
|
e
|
Uang modal, sewa
|
f
|
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya
administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
|
g.
|
Biaya pemasaran seperti biaya iklan
|
h.
|
Pajak
|
Pajak umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas
tiga komponen biaya, berikut :
|
|
1.
|
Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang
berkaitan langsung dengan produksi.
|
2.
|
Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
|
3.
|
Komponen biaya umum (biaya over head pabrik)
meliputi semua pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi.
|
- Biaya total (total cost) adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tiap tingkat output. Biaya total (TC) dibagi atas dua bagian yaitu Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC) dan biaya variabel atau variable cost (VC). Secara matematis dapat dituliskan: TC = FC + VC
- Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya produksi. Biaya ini sering pula disebut sebagai biaya prasarana atau biaya tak terhindarkan. Dalam suatu usahaternak, biaya ini umumnya untuk membeli faktor produksi yang tidak habis pakai dalam satu kali proses produksi, misalnya kandang, mesin perah susu, kendaraan, sapi perah dan lain-lain (Ilustrasi 4.6.)
- Biaya variabel (variable cost) adalah seluruh biaya yang berubah langsung mengikuti perubahan produk, bila produk naik maka biaya variabel akan naik dan sebaliknya Dalam usahaternak pada umumnya berasal dari faktor produksi yang habis dalam satu kali proses produksi.
- Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya keseluruhan untuk menghasilkan suatu output tertentu dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan atau merupakan biaya per unit produksi.Biaya rata-rata dapat dibedakan atas Biaya Total Rata-rata (ATC), Biaya tetap Rata-rata (AFC) dan Biaya Variabel Rata-rata (AVC).
- Biaya variabel rata-rata adalah total biaya variabel dibagi dengan total jumlah produksi atau biaya variabel per satu satuan output.Apabila faktor produksi variabel adalah X ,dan harganya Hx,
maka biaya variabel adalah VC = X.Hx.
Apabila output adalah Y, maka AVC
= X.Hx / Y.
-> = X/Y . Hx
Y/X = produksi rata-rata, maka AVC = Hx / Produksi Rata-rata
atau (= Hx /PR)
Oleh karena itu apabila:
PR
meningkat -> AVC
akan turun
PR max -> AVC
minimum
PR
turun -> AVC
naik
Biaya variabel rata-rata akan turun dan naik bila
produksi ditingkatkan (ilustrasi 4.7.), tetapi biaya tetap rata-rata akan terus
menerus turun bila jumlah produk ditingkatkan (ilustrasi 4.8.).
- Biaya marjinal (manginal cost) adalah besarnya tambahan biaya sebagai akibat bertambahnya satu satuan produk yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar