Teori Organisasi Umum 2#
Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar dapat digolongkan menurut unsur-unsur yang terdapat dalam pasar, barang yang diperjualbelikan, waktu terjadinya, luas wilayah, dan strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dari dari organisasi pasar atau strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.Nama : Geeta Putri MayangsariKelas : 2KA32Npm : 13111022PRODUKSI DAN HARGA
1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual, sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.
a. Ciri-Ciri Pasar Persaingan SempurnaAdapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
- Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
- Barang yang diperdagangkan bersifat homogen.
- Terdapat kebebasan keluar masuk pasar (free entry dan free exit), baik bagi pembeli maupun penjual.
- Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain.
- Kurva permintaan yang dihadapi seorang produsen adalah garis lurus horizontal, artinya harga cenderung stabil walaupun jumlah barang yang terjual mengalami perubahan.
- Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar secara sempurna.
- Pembeli dan penjual bebas mengadakan perjanjian, tanpa ada campur yangan pemerintah.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan tentang harga, baik langsung maupun tidak langsung.
Sebagai implikasi
dari ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tidak dapat mengubah harga pasar
yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price taker). Dan
dalam jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang
berada pada pasar persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang
dapat mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika
pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) dan juga sama dengan
harga outputnya.
Dalam jangka panjang,
perusahaan-perusahaan akan menambah skala produksinya dan tidak menutup
kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk dalam industri jika
ada keuntungan lebih (harga jual atau P di atas biaya ratarata atau AC).
Akibatnya penawaran output di pasar akan bertambah dan mendorong harga turun
sampai pada posisi di mana harga jual sama dengan biaya produksi. Akhirnya
keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya perluasan kapasitas
produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium
jangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata atau AC minimum).
- Pembentukan Harga
Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil,
sehingga bentuk kurva permintaan dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis
lurus mendatar sejajar dengan sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah
barang yang dibeli atau yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan
harga barang. Dan kurva tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau
AR (Average Revenue) dan pendapatan marginal atau MR (Marginal
Revenue).
- Grafik Keseimbangan Perusahaan
Pada pasar persaingan sempurna, grafik keseimbangan dapat digambarkan dalam dua macam. Pertama, grafik keseimbangan pada perusahaan yang menghasilkan keuntungan maksimum dan grafik yang menggambarkan adanya kerugian minimum.
Untuk menggambarkan grafik keseimbangan perusahaan yang menghasilkan laba maksimum/keuntungan maksimum harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
1) Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ.
2) Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR.
3) Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa produksi pada saat itu terjadi efisiensi produksi.
1. Pasar
Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan
tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau
bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak
terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli,
oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah
suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang
dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar
monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas
alam.
Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain:
1) penguasaan bahan
mentah,
2) penguasaan teknik
produksi tertentu
3) pemberian hak
istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi
(pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
5) adanya monopoli
yang diperoleh secara alamiah,
6) memiliki modal
yang besar (karena penggabungan perusahaan),
7) memiliki prestasi
dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
8) adanya
keterbatasan pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya sebagai berikut.
1) Di dalam pasar
hanya terdapat satu penjual.
2) Jenis barang yang
diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan
atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak
memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Kebaikan pasar monopoli
antara lain sebagai berikut:
1) Industri-industri
yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
2) Mendorong untuk
adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
3) Tidak akan mungkin
timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan
semakin besar.
Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut.
1) Timbul
ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
4) Adanya unsur
eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
Untuk mencegah
timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur
tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang-Undang
Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli
adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual
menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara
diam-diam bekerja sama.
Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut.
1.
Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang
menjual produk substitusi, artinya yang mempunyai kurva permintaan dengan
elastisitas silang (cross elasticity of demand) yang tinggi.
2.
Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli.
Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
3.
Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan
harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri.
Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva permintaan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan perilaku produsen oligopoli.
Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di
antaranya:
1) industri telah
dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
2) jika suatu
perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi
penurunan harga tersebut,
3) jika perusahaan
menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan
mengikutinya.
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri
oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling
pesat,
2) Terdorong untuk
berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos
produksi,
3) Lebih mampu
menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut:
1) Kemungkinan adanya
keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
produsen.
2) Tidak efisiensi
produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
minimum.
3) Kemungkinan adanya
eksploitasi konsumen maupun buruh.
4) Terdapat kenaikan
harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
c. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan
monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak
produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya)
di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh sebab itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.
Kebaikan pasar
monopolistik antara lain sebagai berikut.
1) Konsumen memiliki
banyak pilihan barang.
2) Produsen dapat
menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
3) Masing-masing
monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen)
sendirisendiri.
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1) Tidak efisiennya
produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC)
yang minimum.
2) Terlalu banyak
perusahaan kecil
3) Konsumen masih
harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk
menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.
Referensi :
http://kerozzi.blogspot.com/2013/02/perbedaan-pasar-monopoli-monopolistik-persaingan-sempurna.html