Sabtu, 15 Oktober 2011

ISD BAB II (KEBUDAYAAN)

Definisi Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi.
Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat  merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Lalu, dilain pihak Clifford Geertz mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan. (Abdullah, 2006:1)
Lebih sepesifik lagi, E. B Taylor, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.” (Setiadi, 2007:27)
Dari berbagai definisi diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem, dimana sistem itu terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan hal ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.
http://goyangkarawang.com/2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-kebudayaan/

Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
  1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
Unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
  1. Bahasa
  2. Sistem Pengetahuan
  3. Organisasi Sosial
  4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
  5. Sistem Mata Pencaharian
  6. Sistem Religi
  7. Kesenian

Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan semua kemampuan lain dan kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya merupakan bagian integral dari setiap masyarakat. Termasuk perilaku dan cara-cara di mana seseorang dan hidupnya. Budaya sangat penting bagi keberadaan masyarakat, karena mengikat orang bersama-sama. Dalam kebudayaan itu sendiri sebagai contoh meliputi musik, makanan, seni dan sastra dari masyarakat. Budaya adalah alat kompleks bagi setiap individu untuk bertahan hidup di masyarakat. Dengan kata lain, yaitu cara di mana orang berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat.
Ketika kita melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan tujuh aspek budaya dalam masyarakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu:
(1) sistem bahasa,
(2) sistem peralatan hidup dan teknologi,
(3) sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup,
(4) sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial,
(5) ilmu pengetahuan,
(6) kesenian,
(7) dan sistem kepercayaan atau agama.
Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Catagories of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10), disebut sebagai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universals).
Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap kebudayaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara eksistensi diri dan kelompoknya.
Cultural Activity 
Untuk kepentingan ilmiah dan memudahkan identifikasi, para sarjana membagi ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut ke alam unsur-unsur kebudayaan yang lebih kecil. Ralph Linton misalnya, ia membagi cultural universal tersebut ke dalam sub-sub tertentu yang disebut cultural activity atau kegiatan budaya.
Pada sistem bahasa, kegiatan budayanya mencakup bahasa lisan dan tulisan. Pada sistem peralatan hidup dan teknologi—baik modern maupun tradisional, tercakup alat-alat rumah tangga, perumahan, senjata, teknologi komunikasi, dan banyak lagi.
Pada sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, kegiatan budayanya mencakup pertanian, peternakan, sistem produksi, perbankan, dan sebagainya.
Pada sistem kemasyarakatan, kegiatan budayanya meliputi tata kekerabatan, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, tata hukum, perkawinan, dan lainnya.

Pada sistem kesenian, bagian-bagian kecil semacam seni tari, seni musik, seni suara, seni pahat, dan seni lukis, termasuk ke dalam kegiatan budayanya. Adapun pada sistem keagamaan, kegiatan budayanya mencakup ritual ibadah, kitab suci, dan lainnya.
Traits Compleks
Selanjutnya, kegiatan-kegiatan budaya dipecah-pecah lagi ke dalam bagian yang lebih kecil yang disebut traits complex. Misalnya, kegiatan yang terkait bahasa tulisan—sebagai bagian dari bahasa—meliputi penerbitan buku, media cetak atau surat kabar, internet, dan sebagainya.
Traits compleks berupa surat kabar dapat dipecah-pecah lagi ke dalam bagian lebih kecil yang disebut traits, seperti koran, majalah, buletin, majalah dinding, jurnal, newsletter, dan sebagainya. Traits ini pada kenyataannya terbagi lagi menjadi item, sebagai unsur kebudayaan terkecil.
Kita ambil majalah sebagai contoh. Majalah terdiri dari bagian-bagian lebih kecil yang bergabung menjadi sebuah kesatuan, semisal cover, rubrik, iklan, reportase, wawancara, layout, dan sebagainya.
Walaupun demikian, setiap unsur dari majalah tersebut dapat dilepaskan dari kesatuan tersebut. Apabila satu atau beberapa unsur majalah dilepaskan, fungsi majalah sebagai media komunikasi tidak dapat berfungsi secara optimal.
Pada hakikatnya, setiap unsur kebudayaan yang kehilangan nilai kegunaan, unsur kebudayaan tersebut perlahan-lahan akan hilang. Dengan demikian, setiap unsur kebudayaan senantiasa memiliki kegunaan dan manfaat tertentu dalam kebudayaan secara keseluruhan.
Selain itu, dengan adanya pembagian semacam ini, semakin nyata di hadapan kita bahwa kebudayaan meliputi seluruh segi kehidupan manusia. Ia mencakup ruang dan waktu yang sangat luas; mulai dari rumah sampai negara; berlangsung sejak lahir sampai mati.
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Pengertian_kebudayaan

7 UNSUR KEBUDAYAAN
C. Kluckhohn  di dalam karyanya berjudul
Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :

1.Sistem Religi (sistem kepercayaan).Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memilikikecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapatkekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya danlahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2.Sistem organisasi kemasyarakatan.Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnyalemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusiabekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3.Sistem pengetahuan.Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperolehdari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusiamengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada oranglain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bilapengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari sant generasi kegenerasi berikutny a.

4.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupanmanusia secara umum terus meningkat.

5.Sistem Teknologi dan Peralatan.Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannyayang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu denganerat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaaimya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang

6.Bahasa.Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia padamulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalambentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.

7.Kesenian.Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapatmencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlupandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melaluikesenian.
Cultural-universal
tersebut, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil.Disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity. Contoh cultural universal
pencaharianhidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian,  petemakan, sistemproduksi, sistem distribusi, dll.
Cultural activity
dapat dibagi lagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecillagi yang disebut trait-complex.Misalnya kegiatan pertanian menetap meliputi unsur-unsur irigasi,sistem pengolahan tanah dengan bajak, sistem hak milik atas tanah, dan lain sebagainya.Selanjutnya trait-complex mengolah tanah dengan bajak, akan dapat dipecah-pecah ke dalamunsur-unsur yang lebih kecil lagi,misalnya hewan-hewan yang menarik bajak,teknik mengendalikanbajak, dan seterusnya. Akhirya sebagai unsur kebudayaan terkecil yang membentuk trait, adalah itemscontoh, alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat atau bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang dapatdilepaskan, akan tetapi pada hakekatnya merupakan suatu kesatuan.
referensi : http://www.scribd.com/doc/48327667/7-UNSUR-KEBUDAYAAN

OPINI
Geeta putri mayangsari
13111022
Kebudaayaan sudah ada sejak dulu ,banyak sekali macam-macam budaya yang dikembangkan oleh nenek moyang kita seperti adat istiadat,kesenian,dll. Sehingga tugas kita sebagai generasi muda harus ikut serta dalam melestarikan kebudayaan yang sudah ada agar kebudayaan yang sudah ada tidak punah begitu saja akibat generasi muda sekarang lebih condong mengikuti budaya barat.padahal orang barat sendiri lebih menyukai budaya Negara kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar