Nama : Geeta Putri Mayangsari
Kelas : 2ka32
Npm : 13111022
Sebelumnya saya akan menjelskan tentang apa itu organisasi
Organisasi berasal dari kata Organizare yang berarti membentuk sebagai atau
menjadi keseluruhan dari bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi.
Menurut Evert M Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications
in Organization “ a stable system of individuals who work together to achieve,
through a hierarchy of ranks and division of labour common goals” (suatau
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
Menurut Stoner, pengertian oraganisasi adalah suatu pola hubungan tertentu
antara orang-orang dibawah pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan
bersama. Menurut James D. Mooney berpendapat, pengertian organisasi adalah
suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
bekerjasama.
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di
suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun
dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
(Effendy,1989: 214).
Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat
informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan
diantara anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk
membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan
kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of
experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat
dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua
antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara
karyawan kepada atasan.
1. FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi
yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh
anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih
baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang
lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisai berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran
komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan
untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
2. HAMBATAN KOMUNIKASI
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami
banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
- Hambatan sematik
Komunikasi yang disebabkan oleh fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku
Komunikasi
- Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
- Hambatan antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
- Hambatan psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
3. PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal
dan proses komunikasi eksternal.
a) Komunikasi Internal
Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam
suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan
secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan
(operasi dan manajemen).
Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :
1.Downward communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas
ke bawah ini adalah:
• Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
• Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan
(job retionnale)
• Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures
and practices)
• Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.Upward communication
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan
kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
• Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan
• Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas
yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
• Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
• Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya
segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh
informasi dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat
sulit:
• Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
• Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami
pegawai
• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
• Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang
disampaikan pegawai.
3.Horizontal communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
• Memperbaiki koordinasi tugas
• Upaya pemecahan masalah
• Saling berbagi informasi
• Upaya pemecahan konflik
• Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas
fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan
jabatan fungsional.
b) Komunikasi Eksternal
Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak
audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :
• Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif.
Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau
majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
• Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
4. Unsur – Unsur Komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena
merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur
tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian ,
setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing
ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi
ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur – unsur komunikasi yaitu:
– Komunikator / pengirim / sender.
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan .
Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita .
Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih
media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan
apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam
menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia
berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara
menyampaikannya .
– Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam
proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi
pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan
umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima
dan dimengerti secara sempurna .
– Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator
kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata – kata atau tulisan ,
tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim
melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo
copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan
channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan
disampaikan( Wursanto , 1994 ) .
5. PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan
meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan
komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara
bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian
seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
6. GAYA KOMUNIKASI
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat
perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi
tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given
situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku
komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam
situasi yang tertentu pula.
a. The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu
kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran
dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini
dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
b. The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The
equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus
penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua
arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak
komunikasi dilakukan secara terbuka.
c. The Structuring style
Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis
maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan
tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.
d. The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena
pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi
pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering
dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga
(salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini
adalah menstimulasi atau merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja
dengan lebih cepat dan lebih baik. The Relinguishing style
e. The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi,
artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk
berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun
kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
KESIMPULAN
:
Manusia yang merupakan unsur terpenting dalam organisasi maka diperlukan
hubungan antara sesama manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain sehingga diperlukannya komunikasi. Dalam kehidupan
berorganisasi, komunikasi itu sangat penting bagi seluruh anggotanya supaya
adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara sesama anggota organisasi baik
pemimpin dengan anggotanya ataupun sebaliknya sehingga dapat terwujudnya tujuan
dari organisasi tersebut. Suatu organisasi dalam membuat suatu kegiatan pun
harus adanya komunikasi dapat berupa musyawarah, memberikan ide-ide yang baik,
dan sebagainya. komunikasi pun dapat secara lisan/tulisan, langsung/tidak
langsung, verbal/non verbal. Harus adanya komunikasi antara pemimpin dengan
anggotanya supaya organisasi yang ia pimpin bisa berjalan dengan lancar,
berkembang serta maju. Jika tidak adanya komunikasi antarsesama
anggota/pemimpin maka organisasi tersebut akan pasif dan akan mengakibatkan
kehancuran karena organisasi tidak dapat berkembang oleh satu orang tapi
dibutuhkan kerjasama melalui komunikasi antara semua anggota sehingga
organisasi tersebut akan aktif dan maju.