Sabtu, 28 September 2013

bahasa indonesia#1

1. Tugas esai menurut para ahli


Nama   : Geeta Putri
Kelas   : 3ka32
Npm    : 13111022

A.     Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan,dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya.

Esai menurut para ahli :
Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran.Dalam esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang dibicarakan,kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.Pengeretian esai sebagai karangan yang sedang panjangnya,yang membahas persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa.

Menurut KBBI Esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadipenulis secara lugas dan sepintas.

B.      Terdapat enam bagian pada esai :
1.      Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2.      Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
3.      Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4.      Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup?. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5.      Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6.      Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra. 
C.     Bagian esai
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan    pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
b. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
c. Ketiga adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok,  ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek yang dinilai oleh si penulis. 

2. Tugas esai pengalaman diri sendiri.

Pertama saya akan menceritakan sedikit pengalaman yang ada didalam kehidupan sehari-hari saya, Pada tahun 2011 saya menjadi seorang mahasiswi dari Universitas Gunadarma dan saya memilih jurusan computer. Awalnya saya akan mencerikan alasannya mengapa saya memilih jurusan computer dibandingkan jurusan-jurusan yang lain, Ada beberapa alasan yang Pertama saya tidak menyukai mata kuliah akuntansi tetapi pada jurusan yang saya ambil, ilmu akuntansi digunakan dari semester tiga sampai semester lima tetapi semakin lama saya bisa mengikuti mata kuliah akuntansi tersebut bahkan dari semester tiga sampai empat saya mendapatkan nilai tertinggi di mata kuliah akuntansi, Kedua saya menyukai sesuatu mengenai computer,tetapi pengetahuan saya tentang computer tidak begitu banyak sehingga saya memutuskan untuk memilih jurusan tersebut.Selain pengalaman mengapa memilih jurusan tersebut saya mempunyai pengalaman lain yaitu pada tahun 2011 tepatnya pada bulan Juli saya mengikuti ajang duta pariwisata yaitu Pemilihan Abang dan Mpok Kota Bekasi 2011 ajang tersebut memilih para remaja yang ada di Kota Bekasi menjadi Abang dan Mpok Kota Bekasi untuk menjadi ikon Duta Pariwisata yang ada di Kota Bekasi.dalam pemilihan tersebut diharuskan untuk menguasai tentang wawasan yang ada dalam diri kita seperti pengetahuan umum,pengetauan pariwisata,dll pemilihan tersebut dilaksanakan selama tujuh hari,dan tibalah pada puncak malam final saya dipilih menjadi Mpok Kota Bekasi 2011 yang selanjutnya akan diadu kembali di Jawa Barat yaitu pemilihan Mojang dan Jajaka Jawa Barat.Lalu pengalaman saya yang lainnya yaitu saya sangat menyukai olah raga renang tetapi saya ingin mencoba pengalaman yang lain selain berenang di kolam renang yaitu saya mencoba untuk diving tetapi diving di aquarium ikan terbesar tepatnya di Ancol-seaworld disana saya diajarkan bagaimana saya mengatur pernafasan jika menggunakan tabung oksigen,cara untuk mengatur pernafasan dengan mulut,cara untuk mengatur rasa sakit pada kuping jika sewaktu-waktu saya mengalami sakit pada kuping saya ketika tekanan air mulai dalam,disana saya melihat langsung ikan-ikan yang biasanya saya hanya melihat pada kaca bagian luar,ikan-ikan didalam aquarium tersebut.Ketika sudah merasakan berenang didalam aquarium yang isinya berbagai macam biota-biota laut pada bulan oktober saya mencoba mencari pengalaman yaitu diving di daerah timur tepatnya di NTT-Alor,saya diving ditengah-tengah laut yang masih alami,seperti ikan-ikan,trumbu-trumbu karang,dll.di Pulau Alor tersebut pemerintahnya melarang untuk melakukan pemboman trumbu karang karena bisa menggangku kenyamanan pariwisata yang ada disana.pengalaman yang lainnya yaitu pada bulan September 2013 saya mendatangi pulau Labuan Bajo tepatnya pada event Sail Komodo 2013,tujuan dibuatnya event tersebut untuk wisatawan local maupun interlokal mengetahui adanya pulau yang ditempatkan oleh komodo-komodo liar dan tujuan lainnya untuk ikut serta dalam melindungi hewan tersebut karena komodo adalah binatang yang harus dilindungi,hanya dipulau Labuan Bajo saja hewan tersebut tinggal,acara tersebut diresmikan oleh Presiden Indonesi dan diramaikan oleh mentri-mentri Indonesi,kedutaan-kedutaan luar negri maupun dalam negri,serta wisatawan-wisatawan yang berasal dari dalam dan luar negri.begitulah cerita singkat pengalaman yang ada dalam kehidupan saya.

Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan tidak ada di dunia ini manusia yang sempurna,kekurangan yang ada dalam diri saya pun banyak saya anak kedua dari dua bersaudara hamper rata-rata anak terakhir sifatnya egois begitu pula saya sifat egois saya terkadang muncul begitu saja tetapi semakin saya dewasa semakin saya memikirkan dampak jika saya masih egois dalam mengambil keputusan,orang-orang disekitar saya pasti akan menjauhi saya karena sifat egois saya.kekurangan saya lainnya yaitu saya termasuk orang yang banyak bicara tetapi dengan kekurangan saya tersebut bisa menjadi kelebihan untuk saya karena orang-orang yang ada disekitar saya menjadi tidak monoton jika mengenal saya,kelebihan yang lainnya saya bisa menjadi seorang pemimpin karena saya sangat menyukai sesuatu hal yang berkaitan tentang suatu kepemimpinan hal itu membuat saya menjadi orang yang dipercayai dalam suatu perkumpulan.Terimakasih.


Senin, 17 Juni 2013

Pelaku Konsumen dalam Suatu Produk(Tulisan)

Nama : Geeta Putri Mayangsari
Kelas : 2ka32
Npm : 13111022


 Perilaku Konsumen dalam Membeli Pasta Gigi
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman saat ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Dengan adanya sikap itu, maka konsumen tidak akan kecewa dengan apa yang telah mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapi dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan terpuaskan dari kebutuhan mereka. Kebutuhan konsumen tersebutlah yang membuka peluang bisnis bagi mereka yang menemakan sebagai produsen. Produsen akan melihat peluang yang besar dengan adanya kebutuhan konsumen yang tidak ada hentinya. Mulai dari produk yang bersifat kecil kebutuhannya sampai yang bersifat besar.
Dengan meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai produk, maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan yang konsumen inginkan. Dengan itu, produsen menciptakan berbagai produk yang bervariatif serta barbagai pilihan produk itu sendiri. Bahkan produsen akan menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi-inovasi inilah yang menjadi dilema bagi konsumen, apakah mereka akan mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Maka, konsumen akan melihat faktor-faktor apakah yang cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kehidupannya.

PEMBAHASAN
Konsumen ibaratnya raja. Konsumen memilih, menentukan, membeli dan menggunakan barang. Sedangkan produsen adalah pelayan yang menyediakan berbagai macam kebutuhan untuk melengkapi kebutuhan konsumen.Seorang konsumen akan membeli barang.Apakah barang tersebut merupakan kebutuhan atau hanya kehendak sementara.Konsumen memiliki banyak pertimbangan terhadap suatu produk.Setidaknya terdapat beberapa keputusan yang menjadi landasan bagi konsumen untuk menilai  atau membeli suatu produk yang ditawarkan.kali 
Pasta Gigi merupakan produk consumer goods yang  berdasarkan  kebiasaan pembelian  konsumennya  dapat  digolongkan menjadi convenience goods, yaitu produk yang dibeli dan dipakai secara teratur (staples).Berdasarkan durability–nya, pasta gigi merupakan produk nondurable yaitu produk yang digunakan sekali pakai. Strategi pemasaran yang paling cocok untuk kategori produk ini  adalah dengan menjaga ketersediaan produk di banyak lokasi (outlet), menetapkan margin keuntungan yang kecil agar harga penjualan tidak terlalu tinggi dan gencar beriklan untuk mendorong preferensi merek dan niat menggunakan atau mencobanya (Kotler, 2000).
Pepsodent merupakan merek pasta gigi dari berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Tbk, dengan konsep positioning sebagai pasta gigi keluarga Indonesia. Pasta gigi ini mempunyai beragam varian sesuai dengan karakter penggunaan yang berorientasi kepada kepentingan konsumennya. Terdapat beragam jenis pepsodent mulai dari tipe urlium kemasan biasa (aluminium foil, dengan variasi ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe untuk kesehatan gigi dan gusi dan lainnya. Kampanye iklan produk-produk Unilever termasuk pepsodent begitu gencar, sehingga masuk rangking ke-20 dari 25 pengiklan terbesar se-ASEAN.Industri pasta gigi di Indonesia dikuasai oleh beberapa merek besar yaitu pepsodent, close up, formula, maxam, ciptadent, smile up, ritadent dan merek lainnya.(www.swa.co.id).Unilever menempatkan dua produknya, pepsodent dan close up dalam industri ini. Pepsodent masuk ke dalam segmen keluarga dan close up diperuntukkan bagi kalangan anak muda.
Selama 5 tahun berturut-turut, Pepsodent mampu mempertahankan posisinya sebagai Top Brand pada Top Brand Award. Dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah, index pasta gigi Pepsodent memang yang paling besar diantara merek pasta gigi lainnya namun index tersebut tidak stabil terutama bila melihat index Pepsodent tahun 2008 yang menurun 4,54% dari tahun 2007. Hal ini terkait dengan munculnya kabar pada waktu itu yang menyatakan bahwa pasta gigi Pepsodent mengandung formalin. Namun berkat tanggapan yang cepat serta upaya dari PT. Unilever, Tbk untuk memberikan penjelasan yang jujur dan terbuka tanpa menutup-nutupi bahwa Pepsodent dan produknya yang lain mengandung formaldehydetetapi masih jauh dibawah ambang batas yang diperbolehkan membuat masalah ini tidak berkembang menjadi bola salju.
Melihat banyaknya varian bentuk iklan yang dilakukan oleh Unilever, khususnya Pepsodent, pada penelitian ini berdasarkan konsep AIDA penulis ingin mengetahui apakah kegiatan iklan yang dilakukan Unilever berpengaruh pada pengambilan keputusan konsumen menggunakan pasta gigi Pepsodent, dan kriteria manakah yang memiliki pengaruh paling dominan untuk selanjutnya dapat menjadi bahan masukan bagi perumusan strategi iklan selanjutnya. Maka dari itu penulis mengambil judul “Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent )”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Proses pengambilan keputusan pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni: 
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). 
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.



Peran Komunikasi Dalam Organisasi


Nama : Geeta Putri Mayangsari
Kelas : 2ka32
Npm : 13111022

Sebelumnya saya akan menjelskan tentang apa itu organisasi
Organisasi berasal dari kata Organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization “ a stable system of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour common goals” (suatau sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
Menurut Stoner, pengertian oraganisasi adalah suatu pola hubungan tertentu antara orang-orang dibawah pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama. Menurut James D. Mooney berpendapat, pengertian organisasi adalah suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerjasama.
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan.
1. FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisai berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
2. HAMBATAN KOMUNIKASI
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
- Hambatan sematik
Komunikasi yang disebabkan oleh fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku Komunikasi
- Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
- Hambatan antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
- Hambatan psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
3. PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a) Komunikasi Internal
Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :
1.Downward communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
• Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
• Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
• Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
• Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.Upward communication
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
• Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
• Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
• Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
• Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
• Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
• Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
• Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai.
3.Horizontal communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
• Memperbaiki koordinasi tugas
• Upaya pemecahan masalah
• Saling berbagi informasi
• Upaya pemecahan konflik
• Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional.
b) Komunikasi Eksternal
Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :
• Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
• Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
4. Unsur – Unsur Komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur – unsur komunikasi yaitu:
– Komunikator / pengirim / sender.
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
– Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
– Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata – kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan( Wursanto , 1994 ) .
5. PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
6. GAYA KOMUNIKASI
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.
a. The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
b. The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.
c. The Structuring style
Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.
d. The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi atau merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. The Relinguishing style
e. The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
KESIMPULAN :
Manusia yang merupakan unsur terpenting dalam organisasi maka diperlukan hubungan antara sesama manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain sehingga diperlukannya komunikasi. Dalam kehidupan berorganisasi, komunikasi itu sangat penting bagi seluruh anggotanya supaya adanya kerjasama dan hubungan yang baik antara sesama anggota organisasi baik pemimpin dengan anggotanya ataupun sebaliknya sehingga dapat terwujudnya tujuan dari organisasi tersebut. Suatu organisasi dalam membuat suatu kegiatan pun harus adanya komunikasi dapat berupa musyawarah, memberikan ide-ide yang baik, dan sebagainya. komunikasi pun dapat secara lisan/tulisan, langsung/tidak langsung, verbal/non verbal. Harus adanya komunikasi antara pemimpin dengan anggotanya supaya organisasi yang ia pimpin bisa berjalan dengan lancar, berkembang serta maju. Jika tidak adanya komunikasi antarsesama anggota/pemimpin maka organisasi tersebut akan pasif dan akan mengakibatkan kehancuran karena organisasi tidak dapat berkembang oleh satu orang tapi dibutuhkan kerjasama melalui komunikasi antara semua anggota sehingga organisasi tersebut akan aktif dan maju.

Selasa, 07 Mei 2013

Produksi dan Harga



Teori Organisasi Umum 2#
Nama   : Geeta Putri Mayangsari
Kelas   : 2KA32
Npm    : 13111022
PRODUKSI DAN HARGA
 Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar dapat digolongkan menurut unsur-unsur yang terdapat dalam pasar, barang yang diperjualbelikan, waktu terjadinya, luas wilayah, dan strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dari dari organisasi pasar atau strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.
 1.                  Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual, sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.

a.       Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
  1.                           Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
  2.                           Barang yang diperdagangkan bersifat homogen.
  3.                         Terdapat kebebasan keluar masuk pasar (free entry dan free exit), baik bagi     pembeli   maupun penjual.
  4.                        Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha  lain.
  5.                         Kurva permintaan yang dihadapi seorang produsen adalah garis lurus horizontal,  artinya harga cenderung stabil walaupun jumlah barang yang terjual mengalami perubahan.
  6.                         Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar secara sempurna.
  7.                        Pembeli dan penjual bebas mengadakan perjanjian, tanpa ada campur yangan pemerintah.
  8.                        Pemerintah tidak ikut campur tangan tentang harga, baik langsung maupun tidak langsung.
 Sebagai implikasi dari ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tidak dapat mengubah harga pasar yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price taker). Dan dalam jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang berada pada pasar persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang dapat mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) dan juga sama dengan harga outputnya. 
Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan akan menambah skala produksinya dan tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk dalam industri jika ada keuntungan lebih (harga jual atau P di atas biaya ratarata atau AC). Akibatnya penawaran output di pasar akan bertambah dan mendorong harga turun sampai pada posisi di mana harga jual sama dengan biaya produksi. Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya perluasan kapasitas produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium jangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata atau AC minimum).

  •   Pembentukan Harga

 Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil, sehingga bentuk kurva permintaan dan penawaran pada pasar sempurna berupa garis lurus mendatar sejajar dengan sumbu jumlah barang (OQ). Berapa pun jumlah barang yang dibeli atau yang ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan harga barang. Dan kurva tersebut juga merupakan kurva pendapatan rata-rata atau AR (Average Revenue) dan pendapatan marginal atau MR (Marginal Revenue).


  •   Grafik Keseimbangan Perusahaan


Pada pasar persaingan sempurna, grafik keseimbangan dapat digambarkan dalam dua macam. Pertama, grafik keseimbangan pada perusahaan yang menghasilkan keuntungan maksimum dan grafik yang menggambarkan adanya kerugian minimum.
Untuk menggambarkan grafik keseimbangan perusahaan yang menghasilkan laba maksimum/keuntungan maksimum harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
1) Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ.
2) Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR.
3) Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa produksi pada saat itu terjadi efisiensi produksi.

1.      Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.

a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas alam.

Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain:
1) penguasaan bahan mentah,
2) penguasaan teknik produksi tertentu
3) pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
5) adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,
6) memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
7) memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
8) adanya keterbatasan pasar.

Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya sebagai berikut.
1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip.
3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke   dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.

Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut:
1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
2) Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.

Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut.
1) Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
 
Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang-Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
 b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama.

Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut.
1.      Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of demand) yang tinggi.
2.      Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
3.      Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri.

Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva permintaan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan perilaku produsen oligopoli.
Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di antaranya:
1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
2) jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi penurunan harga tersebut,
3) jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat,
2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos
produksi,
3) Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
 
Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut:
1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
produsen.
2) Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
minimum.
3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.

c. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.

Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh sebab itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
1) Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
2) Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
3) Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.

Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1) Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC)
yang minimum.
2) Terlalu banyak perusahaan kecil
3) Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.
 

Referensi         :
http://kerozzi.blogspot.com/2013/02/perbedaan-pasar-monopoli-monopolistik-persaingan-sempurna.html



Biaya Produksi

Teori Organisasi Umum 2#


Nama   : Geeta Putri Mayangsari
Kelas   : 2KA32
Npm    : 13111022

BIAYA PRODUKSI

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi.
Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b
Bahan-bahan pembantu atau penolong
c
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d
Penyusutan peralatan produksi
e
Uang modal, sewa
f
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g.
Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h.
Pajak
      Pajak umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut :
1.
Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi.
2.
Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
3.
Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi.

  • Biaya total (total cost) adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tiap tingkat output. Biaya total (TC) dibagi atas dua bagian yaitu Biaya Tetap  atau Fixed Cost (FC) dan biaya variabel atau variable cost (VC). Secara matematis dapat dituliskan: TC = FC + VC
  • Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya produksi. Biaya ini sering pula disebut sebagai biaya prasarana atau biaya tak terhindarkan. Dalam suatu usahaternak, biaya ini umumnya untuk membeli faktor produksi yang tidak habis pakai dalam satu kali proses produksi, misalnya kandang, mesin perah susu, kendaraan, sapi perah dan lain-lain (Ilustrasi 4.6.)
  • Biaya variabel (variable cost) adalah seluruh biaya yang berubah langsung mengikuti perubahan produk, bila produk naik maka biaya variabel akan naik dan sebaliknya Dalam usahaternak pada umumnya berasal dari faktor produksi yang habis dalam satu kali proses produksi.
  • Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya keseluruhan untuk menghasilkan suatu output tertentu dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan atau merupakan biaya per unit produksi.Biaya rata-rata dapat dibedakan atas  Biaya Total Rata-rata (ATC),  Biaya tetap Rata-rata (AFC) dan Biaya Variabel Rata-rata (AVC).
  • Biaya variabel rata-rata adalah total biaya variabel dibagi dengan total jumlah produksi atau biaya variabel per satu satuan output.Apabila faktor produksi variabel adalah X ,dan harganya Hx,
maka biaya variabel adalah VC = X.Hx.
Apabila  output adalah Y, maka   AVC = X.Hx / Y.         -> = X/Y . Hx
Y/X = produksi rata-rata, maka    AVC = Hx / Produksi Rata-rata atau (= Hx /PR)
Oleh karena itu apabila:                 PR meningkat             -> AVC akan turun
                                                                PR max               -> AVC minimum
                                                                PR turun           -> AVC naik
Biaya variabel rata-rata akan turun dan naik bila produksi ditingkatkan (ilustrasi 4.7.), tetapi biaya tetap rata-rata akan terus menerus turun bila jumlah produk ditingkatkan (ilustrasi 4.8.).

  • Biaya marjinal (manginal cost) adalah besarnya tambahan biaya sebagai akibat bertambahnya satu satuan produk yang dihasilkan.